Jumat, 15 Juli 2011

UKM Tabuh "Bramara Gita" STMIK STIKOM Bali

Kampus STMIK STIKOM Bali merupakan salah satu kampus yang berwawasan budaya dalam artian adanya penyatuan unsur teknologi dan seni budaya tanpa menghilangkan salah satu unsurnya, kampus ini memiliki beberapa UKM yang bergerak di berbagai bidang baik seni,olahraga,mengembangkan kreatifitas,berita mengenai kegiatan kampus,dan keagamaan. UKM Merupakan kepanjangan dari Unit Kegiatan Mahasiswa, kampus STMIK STIKOM Bali memiliki berbagai macam UKM salah satunya adalah UKM Tabuh “Bramara Gita”. UKM Tabuh merupakan kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang seni alat musik gambelan tradisional Bali dan bisa juga disebut dengan Seni Kerawitan, tabuh itu memiliki pengertian hasil kemampuan seniman mencapai keseimbangan permainan dalam mewujudkan suatu perasaan jiwa dalam permainan gambelan bali hingga sesuai dengan jiwa, rasa dan tujuan komposisi. Menabuh bukan berarti asal memukul gambelan mengikuti suatu melodi, tetapi memukul gambelan dengan segala aturan atau cara yang telah ditentukan supaya suara gambelan dapat terdengar indah. Awal berdirinya UKM Tabuh “Bramara Gita” STMIK STIKOM Bali diprakarsai oleh Prof Dr Made Bandem atas ide dan inisiatif dari rekan-rekan mahasiswa. Dari awal munculnya UKM Tabuh ini penggagas pertama yaitu I Made Kartika Yasa sebagai ketua pertama UKM Tabuh “Bramara Gita” mengumpulkan rekan-rekan mahasiswa yang mempunyai minat, bakat, hobi dalam bidang seni tabuh di LAB bawah kampus STIKOM lama yang bertempat di jalan Teuku Umar. Saat itu awal anggota dari UKM tabuh “Bramara Gita” hanya berjumlah 10 orang dan mengisi acara Dies Natalies ke VI pada tanggal 6 Agustus 2009 di panggung terbuka Ardha Candra-Art Centre dengan persembahan tari sekar jagat dan tabuh pepanggulan lelambatan. Sehingga UKM Tabuh STMIK STIKOM Bali sah berdiri pada tanggal 8 Agustus 2009 pada saat Dies Natalies ke VI. Atas Pemikiran dan Inspirasi dari Prof Dr Made Bandem kemudian UKM Tabuh STMIK STIKOM Bali diberi nama oleh beliau dengan nama UKM Tabuh “Bramara Gita”. Bramara adalah Kumbang, Gita adalah Suara, Jadi Bramara Gita = permainan alat musik gambelan Bali sehingga menghasilkan suara bagaikan perpaduan suara kumbang yang merdu. UKM Tabuh “Bramara Gita” rutin mengadakan latihan di “Sanggar Makara Dhwaja“ Banjar Mukti, Singapadu-Gianyar. Sanggar tersebut merupakan rumah asli dari Prof Dr Made Bandem. Pembina dan Pelatih dari sanggar salah satunya merupakan dosen dari ISI Denpasar yaitu I Komang Sudirga, S.Sn,M.Hum ( sebagai ketua sanggar), dan I Ketut Budiana, S.Sn. Awal mula kegiatan dan prestasi UKM Tabuh Bramara Gita dimulai dari sini, kemudian kita dibuatkan kostum penabuh dengan warna biru yang identik dengan warna kampus kita. Tiap tahunnya UKM tabuh “Bramara Gita” selalu mengisi acara wisuda di Hotel Inna Grand Bali Beach, dan pada tahun kemarin kita mempersembahkan suatu kebanggaan bagi kampus STIKOM Bali untuk pertama kalinya dengan tampil di acara pembukaan pawai Pesta Kesenian Bali ke 32. Itu merupakan suatu kebanggan besar bagi kita yang telah mengharumkan nama kampus dan membawa nama kampus ke dunia international.












Pada event sanur festival kemarin kita UKM Tabuh “Bramara Gita” juga mengikuti lomba dengan membawa Baleganjur Semarandhana dikolaborasikan dengan jimbe dan angklung kocok dengan penata tabuh I Ketut Budiana, S.Sn dan Pembina tabuh I Komang Sudirga, S.Sn,M.Hum dan pada akhirnya kita mampu meraih JUARA I dalam lomba baleganjur tersebut dengan kostum adi merdangga yang khas disertai bulu-bulu dikepala.












Selanjutnya pada tanggal 23 Juni 2011 kmarin kampus kita mengadakan event international yang bertempat di Auditorium Kampus STMIK STIKOM Bali yaitu Round Table Disscusion (RTD) dengan mengundang tamu-tamu penting dari luar negeri seperti, jepang,China,Perancis,Amerika, dll. Kita dari UKM Tabuh menampilkan Tabuh Gesuri ( Genta suara revolusi), bergabung bersama UKM Tari dan UKM VOS ( paduan suara).












Untuk dies natalies saat ini yang diadakan tanggal 6 Agustus 2011 kita mengadakan Kolaborasi Ethnik dengan 4 UKM yaitu UKM Tabuh, UKM Musik, UKM Tari, dan UKM Modern Tari. Suatu kehormatan bagi UKM Tabuh Bramara Gita karena dies natalies saat ini mengangkat UKM Tabuh Bramara Gita dengan tema Etnic dan Cultural.


Tanggal 9 Januari 2012, untuk pertama kali kita mementaskan acara cakepung di blahbatuh-gianyar yg tampil sebagai bintang tamu.












tiap tahunnya kita selalu ngaturang ayah untuk acara piodalan ageng dan saraswati di halaman parkir depan kampus STIKOM Bali.












tgl 14 maret 2012, kami mengisi acara APTISI yaitu pelantikan pengurus perguruan tinggi swasta indonesia daerah BALI wilayah VIII yang dihadiri Gubernur Bali beserta semua rektor perguruan tinggi Bali dan menyambut tamu malaysia dari universitas LIMKOKWING.












untuk memeriahkan acara dari UKM Musik Community STIKOM Bali pada VALENTINE DAY 14 Februari 2012, kami dari UKM Tabuh mempersembahkan musik etnik, yang berjudul Indie Bali dan Meong-meong serta akustik lagu daerah pada tanggal 14 februari 2012.















Beberapa alat gambelan bali yg dimiliki Kampus STMIK STIKOM Bali beserta studio.












Berikut Nama Kepengurusan UKM Tabuh “ Bramara Gita” :

-Pengurus Angkatan I : Ketua = I Made Kartika Yasa


-Pengurus Angkatan II: Ketua = Komang Pande Surastama
Sekretaris = Gede Suryanata
Bendahara = Eka Budiarsana


-Pengurus Angkatan III: Ketua = I Nyoman Tri Juliartha
Wakil Ketua = I Putu Andy Mulyana Putra
Sekretaris I = Gede Putra Mas Yusadara
Sekretaris II = Kadek Aryasa
Bendahara I = Megatama Putra
Bendahara II = I Made Yasa Winangun


LOGO.




Desain Baju Kaos UKM TABUH Angkatan III, periode 2010-2011



Alat musik rebab (wina) melambangkan unsur mutlak ilmu pengetahuan berasal dari hukum alam yang tercipta melalui melodi alami dan citarasa seni Sang Pencipta. Wina yaitu sejenis alat musik, yang di Bali disebut rebab. Suaranya amat merdu dan melankolis. Ini melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung keindahan atau estetika ( nilai seni) yang amat tinggi. Biasanya dewi saraswati membawa alat musik ini sebagai lambang berkesenian maka kami menggunakan lambing wina ini.

Orang yang membawa rebab dengan menggunakan udeng (destar) disertai bunga jepun di kanan mengidentikkan kita adalah orang Bali yang mencintai keanekaragaman dan kesenian di bali ditandai dengan bunga jepun di telinga kanan

Motif bunga Diibaratkan sebagai bunga yang dari kecil tanpa cabang kemudian tumbuh dan menjadi besar sehingga menghasilkan bunga yang begitu indah. Jadi disini melambangkan rangkaian dari satu orang menjadi kesatuan yang utuh dalam berkesenian sehingga menghasilkan suatu tujuan yang utama sampai tinggi dan didalam itu tersebut terdapat unsur Rwa Bhineda ( 2 unsur di dalam Bali). Sehingga ada motif bunga hitam dan putih

Tulisan Bramara Gita dengan motif sansekerta memiliki arti bahwa tulisan tersebut identik dengan zaman dulu, jadi kesenian yang ada sekarang ini adalah berawal dari nenek moyang kita. Sehingga kita menghormati ksenian yang telah diwariskan nenek moyang sampai sekarang.

Warna Baju Merah,Hitam,Putih : tiga warna ini identik dengan warna di Bali yang biasa dipakai sebagai upacara, benang untuk memohon keselamatan, jani warna ini melambangkan benang tridatu yang ada di Bali yang dimana artinya adalah gabungan dari 3 kekuatan Dewa ( Siwa,Wisnu,Brahma) yang artinya membawa keselamatan dan kemakmuran.

4 komentar:

  1. ,,mantappss bebz,, ajarin nae bwt gnian,, wkwkwk... ♥ ლ(❛◡❛ლ)

    BalasHapus
  2. Mana BajuNya kok ngk datang2??

    BalasHapus
  3. @YB : okehhh

    @sukena: sing ada dana nden,. keweh ngalih dana... ne nu ngalih kas
    nyak mesuang pis pribadi?? hhhheheehe

    BalasHapus
  4. saya slah stu anak stikom,tp tdak bisa nabuh sma sekali, boleh ikut blajar?
    klo boleh kontak ke thexman_ajus@yahoo.com

    BalasHapus